Bila logam seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4) terjadi reaksi sebagai berikut.
Zn(s) + CuSO4(aq) -> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Adapun reaksi ionnya adalah sebagai berikut.


Pada reaksi redoks terjadi perpindahan elektron secara langsung. Sel volta atau sel galvani dapat menghasilkan arus listrik dan berlangsung secara spontan. Sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik. Perhatikan sel volta dengan elektrode Cu dan Zn pada gambar di atas. Pada gambar tersebut, gelas kimia di sebelah kiri diisi larutan ZnSO4 dan dicelupkan logam Cu sebagai elektrode. Elektrode Zn dihubungkan dengan kutub negatif dan elektrode Cu dihubungkan dengan kutub positif voltmeter. Pada anode terjadi peristiwa oksidasi yaitu elektron dilepaskan dari atom-atom Zn dan masuk ke dalam larutan. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Zn(s) -> Zn2+(aq) + 2 e–
Pada katode terjadi peristiwa reduksi, yaitu elektron dari Zn mengalir melewati kabel menuju ke elektrode Cu. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Cu2+(aq) + 2 e– -> Cu(s)
;Pada reaksi di atas, Zn berfungsi sebagai anode karena Zn mengalami oksidasi, sedangkan Cu berfungsi sebagai katode karena Cu mengalami reduksi. Arah aliran elektron pada kawat penghantar adalah dari kutub negatif ke kutub positif. Jadi, pada sel elektrokimia (sel volta) anode sebagai kutub negatif sedangkan katode sebagai kutub positif. Reaksi pada sel elektrokimia dapat juga ditulis dengan notasi berikut. Zn(s) / Zn2+(aq) || Cu2+(aq) / Cu(s) Berdasarkan notasi di atas, sebelah kiri menunjukkan anode dan sebelah kanan menunjukkan katode, sedang garis sejajar (||) menggambarkan jembatan garam.